Tuesday 8 December 2009

Rasionalitas UMR ? jilid 3

Untuk memulai bagian ketiga dari tulisan ini berikut penggalan pembukaan UUD 45 alinea 4;

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia Merdeka, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia…. (Naskah Pembukaan UUD 1945 alinea 4).

Naskah pembukaan UUD 45 diatas eksplisit merupakan raison d’etre Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya, saya lebih memilih definisi George H. Sultou untuk istilah Negara yang menyatakan bahwa Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat (sumber: http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080904160459AAi2okB), karena dari pengetian ini penekanan atas nama masyarakat inilah yang melandasi kepentingan sebuah Negara. Tersimpul disini, tujuan utama berdirinya Negara Indonesia adalah untuk kesejahteraan rakyat dalam arti yang seluas-luasnya.

Kedudukan Warganegara dan Abdi Negara.
Disini saya lebih memilih istilah Abdi Negara, daripada pamong, pejabat atau pemerintah, karena istilah ini menyadarkan pegawai Negari bahwa mereka digaji oleh Negara untuk mewakili dan melayani kepentingan warga Negara secara kolektif, sebagai pemilik Negara. Hal ini sesuai dengan definisi Pegawai Negeri bahwa mereka adalah Public servant, Civil servant dan Government official, Alat negara, aparatur negara, aparat pemerintah, pegawai negeri, Pekerja yang digaji oleh rakyat (sumber:http://my.opera.com/andiagusti/blog/2007/09/29/definisi-pns).

Analoginya adalah jika Negara adalah Perusahaan, Rakyat adalah Pemilik Perusahaan dan para Abdi Negara, dari Direktur, kepala bagian, hingga tukang sapu adalah pegawai perusahaan yang digaji dan diarahkan untuk kepentingan pemilik perusahaan. Pengendali perusahaan dalam hal ini adalah Pemilik Perusahaan.

Dari uraian dan analogi diatas bagaimana mungkin rakyat selaku pemilik Negara, kesejahteraannya jauh dibanding karyawan yang digaji untuk menjalankan Negara. Pasti ada yang salah dalam pengelolaan Negara.

“Intermezzo… Hingga saat ini keluhan yang selalu muncul pada Pegawai Negeri adalah kurangnya kesejahteraan….. alias rendahnya upah dan kesejahteraan Pegawai Negeri. Akan tetapi bagaimana mungkin pada saat yang sama setiap kali ada lowongan CPNS peminatnya luar biasa melimpah ruah …. Jika dua hal kontradiktif terjadi, Sekali lagi, Pasti ada yang salah !”

Akhirnya, tulisan ini harus dipaksakan berhenti di sini dengan 1 point utama masalah, yaitu; Kesenjangan yang sangat lebar antara kelompok berada (the have) dan kelompok sengsara (the poor)–lihat grafik.



Dari Grafik diatas terlihat sangat jelas dimana pembagian kue ekonomi Nasional berbanding terbalik dengan komposisi penduduk Indonesia, dimana porsi Kue Nasional terbesar hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat. Sementara Mayoritas masyarakat berjuang memperebutkan sisanya.

Menilik derajat kesalahan pembagian kue ini, peran aparat negara adalah dominan dan menentukan, dalam hal kesenjangan atas kelompok berada dan kelompok sengsara.

Peran ini tidak lepas dari konspirasi elitis, dimana kelompok berada mendapatkan fasilitas berlebih dalam segala hal, sebagai imbalannya para ‘oknum’ aparat pemerintahan yang berkonspirasi ini mendapatkan ‘fee’ atau 'remah-remah' kue yang jatuh dari kelompok berada, sebagai kompensasinya.

Dalam rangka hari antikorupsi Internasional saya cuma ingin bisa menyadarkan para abdi negara... ingat!!! Jika ingin KKN sebaiknya pada saat kuliah ! wkakakak....

Rasionalitas UMR ? -jilid 2-

Sebagai ulasan selanjutnya dari rasionalitas UMR? berikut adalah perbandingan antara Gaji Pejabat Negara hingga Buruh kasar.

Daftar Gaji Pejabat Periode 2004-2009
(meliputi: Gaji Pokok dan Tunjangan Jabatan)
1. Presiden Rp. 30.240.000,- Rp. 32.500.000,-
2. Wakil Presiden Rp. 20.160.000,- Rp. 22.000.000,-
3. Ketua DPR Rp. 5.040.000,- Rp. 18.900.000,-
4. Ketua MA Rp. 5.040.000,- Rp. 18.900.000,-
5. Ketua BPK Rp. 5.040.000,- Rp. 15.600.000,-
6. Anggota DPR Rp. 4.200.000,- Rp. 9.700.000,-
7. Anggota MA Rp. 4.200.000,- Rp. 9.700.000,-
8. Anggota BPK Rp. 4.200.000,- Rp. 9.700.000,-
9. Menteri Negara Rp. 5.040.000,- Rp. 13.608.000,-
10.Jaksa Agung Rp. 5.040.000,- Rp. 13.608.000,-
11.Panglima TNI Rp. 5.040.000,- Rp. 13.608.000,-
12.Pejabat lain
setara Menteri Rp. 5.040.000,- Rp. 13.608.000,-
13.Gubernur Rp. 3.000.000,- Rp. 5.400.000,-
14.Bupati/wa.kota Rp. 2.100.000,- Rp. 3.780.000,-
( sumber: http://www.gajimu.com/main/gaji-pejabat-negara-ri)

Sementara itu, untuk Pegawai Negeri Sipil, berikut rincian gaji pokok terendah dan tertinggi:
1. PNS: Gaji pokok terendah (gol.I/a nol tahun) Rp 1.040.000. Gaji pokok tertinggi Rp3.400.000 untuk IV/e masa kerja 32 tahun/lebih.
2. TNI dan POLRI sebesar Rp1.090.000 (PraDa/Bhayangkara Dua masa kerja nol tahun). Tertinggi sebesar Rp3.525.000 untuk pangkat Jenderal/Laksamana/Marsekal/Jenderal Polisi dengan masa kerja 32 tahun.
3. Pensiunan pokok terendah adalah Rp780.000 untuk janda/duda PNS golongan I/a dan tertinggi adalah sebesar Rp2.643.800 untuk pensiun TNI dan POLRI untuk golongan IV atau Perwira Tinggi. (sumber: http://oktavita.com/kenaikan-gaji-pns-2009-dibayarkan.htm )

UMR
Terendah Blitar (Jawa Timur) Rp. 570.000,-,
Tertinggi DKI Jakarta, Rp. 1.069.865,- (gilaa! sampai 5,- dihitung )
(sumber:http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr-tahun-2009/)

Sebelum menuju ke atas mari kita lihat uraian perbandingan UMR buruh dan PNS pangkat terendah. Gaji PNS untuk pangkat terendah pada tahun 2009 adalah Rp. 1.040.000,- untuk golongan 1A (ma'af ini adalah gaji pokok, jika ditambah tunjangan umum, beras dan anak, maka dipastikan lebih.
Untuk golongan diatasnya, jika ada proyek atau kunjungan dipastikan akan ada tunjangan khusus -tunjangan ini tidak dibahas detail karena akan memperparah perbandingan. tetapi jika ingin tetap berhitung anda dapat melihat di: http://aamulyo.wordpress.com/2009/08/01/gaji-pns-tunjangan-khusus-pembinaan-keuangan-negara-tkpkn-bagi-departemen-yang-sudah-remunerasi/).

Dari sini saja sudah sangat terlihat kesenjangan PNS dan Swasta, dimana untuk gaji golongan terendah saja perbandingannya mencapai 1 : 2, dengan catatan Swasta take home pay dan negeri gaji pokok, jika ditambah tunjangan maka bisa mencapai 1:3.

Rasionalnya, jika buruh bekerja selama 3 bulan maka penghasilannya setara dengan tukang sapu di kantor pemerintah (golongan 1A mestinya pesuruh di instansi bersangkutan). Mau lebih kaget.... Kebanyakan buruh tidak mendapat pensiun, tunjangan kesehatan dan tunjangan hari tua.... memprihatinkan bukan :p

bersambung lagi yo....

Monday 7 December 2009

Rasionalitas UMR ?

Upah Minimum Regional (UMR) adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum (http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_Minimum_Regional).


Berkenaan dengan penetapan UMR ini, ada satu masalah masalah esensial yang terkait dengannya, yaitu; standar biaya hidup pekerja, dan kebutuhan mendasar lainnya. Disini saya tambahkan istilah kebutuhan mendasar lainnya, karena seorang pekerja tidak hanya menanggung biaya hidupnya saja tetapi juga keluarga dan pendidikan anak-anaknya.

Berikut ilustrasi, fakta dan realita UMR Jogjakarta. Berdasarkan SK Gubernur No. 191/KEP/2008 maka UMR Jogjakarta adalah Rp. 700.000,- (ingat bukan US$ lho), Taruhlah, ini juga berlaku untuk seorang pekerja dengan 1 anak (Umur disesuaikan).

A. Anak Balita
Beras 50 kg beras @ Rp.5000,- = Rp. 250.000,-
Gas 3 tabung kecil/bulan @ Rp. 13.500,- = Rp. 40.500,-
Lauk/hari 30 hari @ Rp.10.000,-/hari = Rp.300.000,-
Listrik/bulan Rp.60.000,-/bulan
Susu 4 kaleng @ 47.500,- (Dancow) = Rp.190.000,-
Belum iuran sosial di kampung, bumbu dapur, baju, peralatan dan perlengkapan mandi… How come ?

B. Anak SD –SMP
Anggap tidak ada peningkatan kebutuhan beras dan lauk, maka ada tambahan untuk uang pangkal masuk sekolah, biaya pembelian buku dan seragam, iuran ekstra kurikuler, uang transport anak… piye… jal… ?

C. Anak SMA
Semakin tidak rasional….

Lalu bagaimana sebenarnya kelas pekerja di Jogjakarta bisa survive?
Mangan ora mangan asal kumpul adalah istilah yang paling menolong keluarga di Jogjakarta. Pada umumnya keluarga pekerja di Jogjakarta memiliki keluarga besar atau masih bersama orang tua dan saudara, meski sudah menikah. Sementara, saudara dan orang tua pun masih bekerja.

Disamping itu untuk daerah penghasil tenaga kasar, mereka rata-rata memiliki sampingan usaha pertanian atau peternakan sederhana di rumah.

Inilah reasoning dasar bagaimana keluarga pekerja di Indonesia khususon di Jogjakarta bisa survive. Antara anggota keluarga besar saling mendukung dlam hal keuangan, dan memiliki usaha sampingan.

Sepertinya hal ini lumrah dan normal, tetapi sebenarnya kelas pekerja mensubsidi kelompok pengusaha dalam hal pengupahan. Karena sebagian kekurangan kebutuhan hidup minimal ternyata didapat dari ladang dan ternak -yang bukan komponen dasar perhitungan UMR-.

Penghasilan tambahan dari ladang dan ternak seharusnya masuk komponen investasi, karena diperoleh melalui modal,tenaga dan waktu ekstra yang harus dikeluarkan seorang pekerja…

sekali lagi... kepripun puniko ? …..

bersambung yo…

Love Me Tender

Love Me Tender,
Love Me Sweet,
Never Let Me Go.

You Have Made My Life Complete,
And I Love You So

Love Me Tender,
Love Me True,
All My Dreams Fulfilled
For My Darlin' I Love You,
And I Always Will.

Love Me Tender,
Love Me Long,
Take Me To Your Heart.
For It's There That I belong,
And We'll Never Part

Love Me Tender,
Love me True,
All My Dreams Fulfilled
For My Darlin' I Love you,
And I Always Will.

Love Me Tender,
Love Me Dear,
Tell Me You Are Mine
I'll Be Yours Through All The Years,
Till The End of Time

Love Me Tender,
Love Me True,
All My Dreams Fulfilled
For My Darlin' I Love You,
And I Always Will.

Sunday 6 December 2009

Gurau dan Canda Rasulullah SAW


Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.

Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata,
"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW.
"Ia tidak mampu", kata perempuan itu.
"Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta".
"Ia tidak mampu".
Para sahabat yang berada di situ berkata,
"bukankah unta itu juga anak unta?"

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu".
"Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.
Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "kenapa kamu ini?".
"Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.

Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua".
Perempuan itu lalu menangis. Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah ini,

Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".

Mendengar ending ini, perempuan itupun tersenyum bahagia

Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum. (taken from:1001kisahteladan)

Intermezzo; Skandal Pak Dewan


Seorang anggota Dewan menerima telepon dari seorang wanita. "Selamat siang bapak, Saya Zubaedah, yang pernah tidur bersama Bapak saat itu. Kalau Bapak tidak ingin rahasia terbongkar, Bapak harus memberi saya uang tutup mulut!"

Si anggota Dewan diam dan kemudian menjawab pasrah. "Oke, baiklah." Sambil dia berpikir, Cewek yang mana lagi ini?

Karena tak mampu mengingatnya, Pak Dewan menyerahkan sejumlah uang melalui ajudannya, disuatu tempat yang telah ditentukan.

Bebeberapa hari kemudian, Zubaedah menelepon lagi dan meminta hal yang sama. Dengan berat hati, ia pun mengabulkan permintaannya.

Setelah beberapa kali diperas, akhirnya pada suatu saat, orang yang mengaku bernama; Zubaedah minta uang lagi, secara iseng Pak Dewan yang terhormat memancing pertanyaan; Zubaedah, saya ingin tahu terakhir kita tidur bareng dimana ya ? "

Wanita itu menjawab lembut dan tenang, "Kita kan sama-sama anggota DPR, Ingat nggak waktu kita tidur bersama diruang sidang utama pada saat SBY membacakan pidato beliau di Gedung MPR-DPR tahun lalu!"

Hwakakak..... Gubrakkkk.... :p

Saturday 5 December 2009

Pak Eko


Bermula dari seringnya berurusan dengan bank memaksa saya untuk rutin mengunjungi sebuah bank, dan karena kerapnya berjumpa dengan beliau, akhirnya kamipun saling menyapa. Pak Eko demikian namanya, seorang tukang parkir di sebuah kantor cabang pembantu dari sebuah bank ternama.

Dari rasa malas mengeluarkan receh untuk parkir –karena kadang tidak punya-, akhirnya saya mengusulkan parkir langganan bulanan. Ya setiap bulan saya mengeluarkan sekian ribu rupiah sebagai kompensasi dari setiap kali mampir ke bank tersebut. Usul diterima, kamipun bertambah akrab.

Keakraban bertambah, seiring dengan obrolan yang nyambung. Meski hanya seorang tukang parkir, beliau memiliki visi ke depan yang jelas dan memiliki wawasan agama yang bagus, sebuah sisi positif lain.

Pada PEMILU 2008 lalu, kebetulan saya mencalonkan diri dalam sebuah perhelatan akbar; PEMILU LEGISLATIF, dari suatu partai yang sedang naik daun, dan ternyata kampung Pak Eko masuk dalam wilayah DAPIL saya. Gayung bersambut, saat beliau mengundang kerumahnya. Undangan inipun saya tindak lanjuti, maklum saya butuh sosialisasi untuk mencari dukungan massa sebanyak mungkin.

Berkunjung ke rumah beliau juga membuat kaget, dibalik kesederhanaannya ternyata rumah Pak Eko lumayan tertata, saya dipameri beberapa batu mulia koleksinya. Rupanya disamping sebagai tukang parkir, beliau juga berjualan batu mulia, pantas saja rumahnya berlantai dua.

Sambutan Pak Eko dan Ibu, juga luarbiasa, keramahan jogja sangat saya rasakan, akhirnya meski tidak menang PEMILU legislative, saya tetap merasakan ketulusan bantuan dari beliau.

Akhir oktober 2009, Pak Eko member kabar kalau kedua anaknya telah lulus sarjana, dan salah satunya dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan. Komentarnya, “setelah semua ini, akhirnya saya bisa menyelesaikan pendidikan kedua anak saya, bahkan menantu saya pun seorang insinyur”, tambahnya, "jika selesai semua ini Allah ngersakke saya, saya ikhlas, tuntas sudah pengabdian saya dan saya puas”.

Ya dengan segala kesederhanan dan pengorbanannya, perjuangan beliau untuk keluarga benar-benar mulia dan tanpa pamrih. Ini sungguh menjadi tauladan bagi saya dan semoga kita meneladani sikap dan pengorbanan beliau terhadap keluarga.

Wednesday 25 November 2009

SEKEDAR SAMBILAN


'bergantung pada akar lapuk' adalah sebuah pepatah yang menggambarkan bagaimana nasib orang jika ia bergantung pada sesuatu yang tidak pasti.

'Jangan taruh semua telor yang anda miliki dalam satu wadah', menggambarkan bagaimana seharusnya kita menempatkan masa depan kita.

Dua pepatah ini memberi pandangan agar kita memikirkan masa depan.

Jika anda adalah seorang karyawan, yang nasibnya hanya bergantung pada tempat dimana anda bekerja, dan mau meluangkan waktu sejenak, anda akan berfikir seperti yang saya fikirkan.

"Sudah siapkah anda saat, tenaga anda sudah tidak dibutuhkan ? ",
"Sudah siapkah anda saat, perusahaan anda mengalami kebangkrutan ?",
"Sudah siapkah anda saat, ada kebutuhan mendadak yang membutuhkan biaya ?",

Apa yang akan anda lakukan kemudian ?

Jika anda adalah seorang karyawan, mulailah membuat plan B. Plan B adalah sekoci penyelamat, dimana, jika terjadi bencana pada kapal penumpang dapat menyelamatkan diri melaluinya.

Dalam kasus, posisi anda sebagai karyawan, plan B adalah sekoci jika beberapa pertanyaan diatas menimpa anda.

Saya, sebagaimana anda, adalah karyawan swasta pada sebuah perusahaan lokal. Dengan bekal ketrampilan dan keahlian yang saya pelajari selama bekerja, dan relasi yang terbentuk dalam lingkungan kerja. saya mencoba mendapatkan side job, untuk penghasilan tambahan, susah memang dan hasilnya tidak menentu tetapi setidaknya ada sesuatu yang bisa kita tabung atau keperluan mendadak.

Untuk tahap awal side job tidaklah harus besar, dan rutin. waktulah nanti yang akan menguji kemajuan yang dapat kita capai. Semakin bagus kita melayani pelanggan, semakin kompetitif harga kita, dan seiring waktu berjalan usaha kita akan semakin berkembang.

Pelanggan boleh silih berganti, masalah boleh timbul kemudian, juga berbagai tantangan, tetapi jika kita tekun kita akan terperanjat... ternyata penghasilan tambahan sangat membantu.

Bahkan dalam impian saya, suatu saat sayalah nahkoda alias pemilik kapal sesungguhnya setelah sekoci berhasil kita kembangkan menjadi kapal niaga.

Inilah impian saya. bagaimana pendapat Anda ? :)

one day in your life

One day in your life
you’ll remember a place
Someone’s touching your face
You’ll come back and you’ll look around you
One day in your life
You’ll remember the love you found here
You’ll remember me somehow
Though you don’t need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You’ll remember one day…
One day in your life
When you find that you’re always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there

You’ll remember me somehow
Though you don’t need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You’ll remember one day…
One day in your life
When you find that you’re always longing
for the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there

Asa

Dalam bimbang ku
Aku mau ada kamu
tuk temani sepiku

Dalam asa
Aku mau ada kamu
tuk semangatku

Dalam realita
Aku tak tahu dirimu
Entah dimana

Satire


Ada satire mengenai listrik di Indonesia tercinta, tetapi dalam bentuk komparasi photo. memang gambar memiliki berjuta makna

ABOUT ME

Hullo friend my name's Weka, it's my 1st time on internet. i hope i can enjoy many experiences with many new things n many friend.